Terkadang orang tua kebingungan untuk menerapkan pola asuh yang tepat untuk anak hiperaktif. Anak yang hiperaktif punya konsentrasi yang pendek dan tidak bisa diam. Mereka akan bergerak secara aktif seakan tidak pernah lelah. Agar lebih ringan, orang tua dapat mencoba menerapkan parenting tips berikut ini.
Parenting tips yang pertama yakni menjaga asupan makanan anak. Salah dalam memilih makanan untuk anak yang hiperaktif akan membuat anak mudah marah, sulit dikontrol, lebih banyak bergerak, dan lainnya. Anak hiperaktif sebaiknya mengurangi makanan yang mengandung gluten dan kasein, contohnya makanan yang berbahan tepung terigu atau susu.
Orang tua juga perlu membatasi dan menghindarkan anak dari beberapa jenis makanan tidak sehat. Jangan biarkan anak mengkonsumsi makanan cepat saji, makanan tinggi garam, camilan tinggi gula, dan lainnya. Orang tua lebih baik memberikan makanan atau camilan berbahan sayur atau buah.
Anak hiperaktif sulit untuk bertahan pada suatu aktivitas sehingga sulit bagi anak untuk bermain dengan teman sebayanya. Parenting tips yang bisa dilakukan untuk mengatasi ini adalah dengan mengajarkan dan membiasakan anak untuk mencoba berinteraksi dengan orang lain dan teman sebayanya.
Langkah ini bisa dimulai dengan melibatkan anak dalam lingkungan yang memahami dan menerima anak dengan hiperaktif. Ajari anak untuk lebih peduli dengan orang lain dan lingkungan sekitar. Bantu anak ketika kesulitan berkomunikasi maupun berinteraksi dengan anak lain.
Parenting tips yang satu ini sangat dibutuhkan dan paling penting. Untuk mendidik dan mengasuh anak yang hiperaktif orang tua harus melakukannya dengan kasih sayang dan perhatian yang lebih besar. Orang tua perlu memahami bahwa kondisi hiperaktif pada anak bukan sesuatu yang diinginkan oleh anak. Bagi anak hiperaktif pengendalian diri merupakan hal yang sangatlah sulit untuk dilakukan.
Dibandingkan terus marah dan menyalahkan anak, orang tua harus lebih sabar dan memberi bantuan pada anak. Kasih sayang yang diberikan pada anak akan membuat anak diterima dan lebih percaya diri. Sehingga menumbuhkan rasa percaya dan membuat anak mau mendengarkan perkataan dari orang tua.
Seringkali saat orang tua sudah tidak sabar mereka akan memarahi anaknya dengan kalimat yang panjang lebar. Hal ini tidak efektif dan hanya membuang tenaga. Agar anak lebih mudah memahami sebaiknya gunakan bahasa sederhana dan kalimat yang pendek. Sehingga anak lebih bisa mendengarkan dengar baik. Orang tua juga harus menggunakan bahasa teguran yang baik dan tidak mencela anak.
Parenting tips selanjutnya yang bisa diterapkan adalah mengatur intonasi suara. Orang tua kerapkali berteriak-teriak ketika melarang atau memperingatkan anak yang hiperaktif. Daripada berteriak orang tua lebih baik menggunakan kata yang jelas dengan intonasi suara yang tegas. Cara ini lebih mudah diterima anak dan mudah dipahami.
Mendidik anak hiperaktif membutuhkan pendekatan yang berbeda. Orang tua dapat menerapkan parenting tips yang sederhana untuk membantu mengasuh anak hiperaktif dengan benar. Tips tersebut antara lain menjaga bahasa, menggunakan intonasi yang tepat, membantu anak bersosialisasi, dan lain sebagainya.
Pendidikan pada anak bisa lebih ditingkatkan dengan mengikutkan anak dalam lembaga pendidikan usia dini. Little Thinkers sebagai lembaga pendidikan anak bisa membantu anak belajar dengan cara yang lebih inovatif. Setiap anak akan dibantu untuk berkembang sesuai potensinya. Info lebih detail dapat dilihat di situs littlethinkers.id dan hubungi kontak yang tercantum.